Rabu, 20 Juli 2016

Pembukaan Wisata Gunung Agung



Objek wisata Gunung Agung, Kokap, Kulonprogo akan dikembangkan menjadi salah satu objek wisata di kawasan Menoreh. Meski demikian, rencana ini masih membutuhkan dana yang besar terkait dengan kondisi jalan yang masih banyak berlubang.


Pemkab Kulonprogo bersiap mengembangkan pengelolaan objek wisata dan infrastrukturnya antara lain di Kali Biru, Watu Tekek, Goa Seriti, dan sejumlah lokasi lainnya. Selain itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Gunung Agung yang terletak di Dusun Kalirejo, Kokap ini juga pantas dikembangkan menjadi objek wisata batu.

“Bisa dikembangkan jadi objek wisata, apalagi suasananya sejuk,”ujarnya saat Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang sekaligus meresmikan objek wisata tersebut di Kokap, Jumat (3/6/2016).


Desa Kalirejo sendiri memiliki luas sekitar 1.295 hektar yang didominasi oleh wilayah perbukitan dengan hamparan pohon dan pegunuangan yang hijau dan asri. Hasto mengatakan daya tarik dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dengan menawarkan wisata alam.


Meski demikian, masih diperlukan sejumlah perbaikan bagi sarana dan prasarana jalan menuju lokasi objek wisata tersebut. Aspal jalan tersebut masih banyak yang rusak dan lubang di berbagai sisi. Karena itu, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan sangat besar. Adapun, Hasto mengatakan sekitar 20% dari jalan di Desa Kalirejo membutuhkan perbaikan kualitas.


Pada tahun 2017 mendatang, Desa Kalirejo sendiri akan mendapatkan anggaran sekitar Rp2,3miliar yang salah satunya dialokasikan untuk perbaikan jalan dan sarana penunjang objek wisata Gunung Agung tersebut. Karena itu, diharapkan objek wisata tersebut bisa segera menarik kunjungan dari masyarakat luas, khususnya dari luar Kulonprogo.


Kepala Desa Kalirejo, Lana membenarkan kondisi jalan menuju objek wisata tersebut masih menjadi salah satu penghalang bagi pengembangan lebih lanjut.


“Kondisi jalan masih terjal, terlebih lagi yang menghubungkan Gunung Hijau dan Gunung Agung,”jelasnya dalam kesempatan yang sama.


Ia mengatakan pernah mengajukan perbaikan jalan tersebut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan sebelumnya. Selain persemian objek wisata tersebut, kegiatan BBRM ini juga sekaligus diisi dengan peresmian Rabat Beton di Dusun Tirto dan peresmian Kelompok Ternak Kambing Sederhana di Dusun Tirto. Selain itu, dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan pasar desa dan pelayanan kesehatan di Gunung Ijo dan kantor Desa Kalirejo.



Batu Tumpeng, Gngkung, dan Golong


1.  Batu Tumpeng
Sebelum adanya Batu Tumpeng, Golong, dan Ingkung tempat ini dahulu pernah disinggahi oleh seseorang yang bernama Ki Bekel Jati/ Jati Kusumo. Ia mendirikan sebuah padepokan pande besi untuk pembuatan benda pusaka, berupa keris yang sampai sekarang masih ditemukanya tai besi atau sisa pembuatan benda pusaka di batu tersebut. 

Setelah berlangsung lama kemudian datanglah seorang wanita yang bernama Nyi Bagelen, kala itu ia pergi ke Gunung Kelir dengan tujuan ingin menyumbang sesaji berupa ingkung, tumpeng, dan golong. Ketiga sesaji tersebuat digunakan untuk acara syukuran Sedekah Bumi yang ada di daerah tersebut.
Dalam acara syukuran di Gunung Kelir menampilkan kesenian wayang kulit, sehingga masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit tersebut. Di tengah perjalanannya, Nyi Bagelan tiba di lereng Gunung Agung tepatnya di tempaat pande besi Ki Bekel Jati. Nyi Bagelen mendapat kabar dari tempat pande besi tersebut, bahwa di Gunung Kelir sedang terjadi huru-hara pagebluk yang sangat besar sontak dengan marahnya Ratu Boko di gunung kelir. Nyi Bagelen yang ingin menyumbang sesaji sangat terkejut dan sesaji tersebut langsung di jatuhkan sehingga seketika langsung terjadilah batu tersebut (Batu Tumpeng, Batu Ingkung, Batu Golong ).

2. Batu Ingkung



3. Batu Golong

Puncak gunung agung jogja




Secara geografis Gunung Agung terletak di Dusun Plampang I, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap,Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini secara langsung berdekatan dengan perbatasan lintas provinsi antara Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Gunung Agung jika diukur diatas permukaan laut terletak sekitar 500 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL). 

Gunung Agung memiliki 2 (dua) puncak yang menyajikan pemandangan indah jika wisatawan melakukan pendakian sampai puncak tertinggi di gunung ini. Pesona alam yang ditawarkan tidak kalah bagus dari wisata alam lainnya, seperti pemandangan arah selatan yang menyajikan garis cakrawala pantai selatan (samudera Hindia) dan berbagai lautan pemandangan hijau dibawahnya. Diarah timur kita dapat melihat gunung kukusan dan gemerlapnya perkotaan (ketika malam hari). Diarah barat wisatawan dapat melihat langsung beberapa perbukitan dan indahnya Sunrise dipagi hari.